JEJAK NANA
Dalam rimba ilmu, Nana melangkah,
Menuju Unika Santu Paulus Ruteng yang gemilang.
Semangatnya membara, hati pun berdentang,
Perjalanan kuliahnya, puisi yang membangun.
Melintasi jalan berliku menuju kebijaksanaan,
Nana, mahasiswa muda, bertekad penuh semangat.
Di program studi Bahasa Inggris, dia melangkah,
Menggali pengetahuan, dunia bahasa yang bergemerlapan.
Tantangan menghampar, menatap matahari terik,
Mata kuliah sulit, tugas menghimpit, berliku.
Namun Nana, sang pejuang, tidak berbelit,
Dengan tekun dan bantuan saudara sekalipun terjal berliku.
Beriringan dengan akademik, ekstrakurikuler jadi pelita,
Organisasi mahasiswa jadi wadah berkarya.
Bahasa serapan, manfaat langsung terjalin harmoni,
Nana berikan cahaya bagi masyarakat desa tercinta.
Para dosen menjelma sebagai bintang di angkasa,
Ilmu dan pengalaman mereka menjadi sinar petunjuk.
Mentorship berharga, bimbingan hati yang kasih,
Nana meniti jalan, diterangi oleh para pendukung.
Perjalanan kuliah tak sekadar hamparan angka,
Namun kehidupan dan pribadi tergurat di sananya.
Kegagalan diterima, hikmah diambil menjadi tanda,
Nana berkembang, dirinya semakin teguh dalam perjalanan.
Tiba waktunya, perjalanan kuliah berakhir,
Cum laude pun dipersembahkan oleh Nana.
Namun yang paling berharga tak terukir dalam angka,
Pengalaman dan pembelajaran, puisi hidup yang tak terjamah.
Nana melanjutkan hidup dengan penuh keyakinan,
Rasakan dunia kerja dengan fondasi ilmu yang kokoh.
Tak lupa, ia membawa nilai-nilai luhur sebagai penjagaan,
Keikhlasan, kesederhanaan, dan cinta sesama, menjadi cerita abadi.
Cerita perjalanan kuliah Nana menjadi gemilang,
Membakar semangat mahasiswa yang lain.
Ia buktikan, kesulitan tak akan mengalahkan,
Dengan tekad, puisi hidup pun mengalun dalam irama yang hakiki.